音频游览 Jejak Gmelig Meyling di Bandung
2 sights
- 语音导览概要
-
语音导览概要
Di Bandung, nama arsitek Gmelig Meyling tidaklah seterkenal adik-kakak Wolff dan Richard Schoemaker atau AF Aalbers, walaupun sebenarnya karya-karyanya juga tersebar dalam jumlah yang cukup banyak di seantero kota ini. Bahkan banyak pula di antaranya yang masih berdiri dengan utuh sampai sekarang.
Dengan materi informasi dan biografi yang sangat sedikit, dalam Audio Tour ini kami coba sampaikan apa-apa yang dapat kami kemukakan mengenai arsitek Meyling dan beberapa karyanya yang masih dapat dilihat menghiasi Kota Bandung.
Sebelum audio tour ini kami juga melakukan tour lapangan dengan metode collective memory dan mengundang sejumlah tamu untuk turut serta dan aktif berbagi informasi dan kesan mengenai bangunan-bangunan yang kami kunjungi.
Tidak banyak informasi tentang latar belakang dan kehidupan pribadi Gmelig Meyling yang tersedia dan dapat diceritakan di sini. Biodatanya menyebutkan bahwa Albertus Wilhelm Gmelig Meyling dilahirkan di Amsterdam, Belanda, pada 20 April 1909 dan meninggal juga di Harderwijk, Amsterdam, pada 7 Agustus 1991.
Pada tahun 1931 Meyling lulus ujian arsitektur di Middelbare Technische School Amsterdam dan melanjutkan pendidikannya ke Rijksacademie voor Beeldende Kunsten Amsterdam. Di sini ia juga bekerja sebagai pengawas-penggambar untuk arsitek A. Ingwersen dan P. Verhave dan sebagai pengawas untuk arsitek J. Roodenburgh dan W. Ouendag.
Setelah lulus pendidikan pada tahun 1936, Meyling bergabung dan dipekerjakan oleh perusahaan Ingenieurs Bureau Ingenegeren Vrijburg (IBIV) di Hindia Belanda dan menjadi wakil direkturnya pada tahun 1937.
Di bawah biro ini, Meyling merancang beragam bangunan, di antaranya hanggar bandar udara Andir (1939), Centraal Magazijn GEBEO di Jalan Banten (1940), Pabrik Kertas Padalarang (1940), Rumah Administratur Perkebunan Sedep di Pangalengan (1941), gedung untuk Perhimpunan Ilmu Alam (1954), kompleks Ereveld Pandu (1951). Meyling juga merenovasi kolam renang Centrum (1937) dan Toko Visser & Co (1940).
Meyling sempat merasakan pahitnya masuk kamp internir Jepang di Bandung dan Cimahi. Walaupun berada dalam kamp internir, Meyling tetap berkarya, ia membuat banyak sketsa rumah. Setelah keluar dari kamp internir Jepang, Meyling memutuskan pergi ke Belanda pada tahun 1946 karena alasan kesehatan, namun kembali ke Indonesia setahun kemudian.
Pada tahun 1947 Meyling diangkat menjadi dosen luar biasa di Universitas Teknologi Bandung, dan tetap mengajar di sana sampai tahun 1955. Pada bulan April tahun 1952, Meyling diangkat oleh IBIV sebagai arsitek direktur dengan jangka waktu 5 tahun, namun atas permintaanya sendiri, Meyling tidak ingin kontraknya diperpanjang. Meyling merasa bahwa pemegang saham kurang bersedia melakukan penyesuaian pada perusahaan seiring kondisi perkembangan yang terjadi saat itu.
Setelah kontraknya berakhir pada April 1957, Meyling berangkat pulang ke Belanda. Tidak lama setelah itu, IBIV juga mengalami kejatuhan karena konflik berlarut antara Belanda dengan Indonesia. Pada periode ini Indonesia melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda.
Sejak tahun 1963 hingga 1 Mei 1974 Meyling bekerja di firma arsitektur Zanstra, Gmelig Meyling dan De Clerq Zubli. Arsip karya-karyanya saat ini tersimpan di Institut Arsitektur Belanda.
Source: Het Nieuwe Instituut, Indische Bouwkunst, Architecten en Hun Ouvre in Nederlands-Indië en Indonesië in de Eerste Helft van de 20ste Eeuw (Obbe Norbruis), Bouwen in turbulente tijden. Het werk van Ingenieurs-Bureau Ingenegeren-Vrijburg (IBIV) (1936-1957) (Roosmalen)
- 1 Centraal Magazijn GEBEO
- 2 Visser & Co
- 3 Centrum
- 4 Ingenieurs Bureau Ingenegeren Vrijburg
- 5 Hanggar Bandar Udara Andir
-
语音导览概要
Di Bandung, nama arsitek Gmelig Meyling tidaklah seterkenal adik-kakak Wolff dan Richard Schoemaker atau AF Aalbers, walaupun sebenarnya karya-karyanya juga tersebar dalam jumlah yang cukup banyak di seantero kota ini. Bahkan banyak pula di antaranya yang masih berdiri dengan utuh sampai sekarang.
Dengan materi informasi dan biografi yang sangat sedikit, dalam Audio Tour ini kami coba sampaikan apa-apa yang dapat kami kemukakan mengenai arsitek Meyling dan beberapa karyanya yang masih dapat dilihat menghiasi Kota Bandung.
Sebelum audio tour ini kami juga melakukan tour lapangan dengan metode collective memory dan mengundang sejumlah tamu untuk turut serta dan aktif berbagi informasi dan kesan mengenai bangunan-bangunan yang kami kunjungi.
Tidak banyak informasi tentang latar belakang dan kehidupan pribadi Gmelig Meyling yang tersedia dan dapat diceritakan di sini. Biodatanya menyebutkan bahwa Albertus Wilhelm Gmelig Meyling dilahirkan di Amsterdam, Belanda, pada 20 April 1909 dan meninggal juga di Harderwijk, Amsterdam, pada 7 Agustus 1991.
Pada tahun 1931 Meyling lulus ujian arsitektur di Middelbare Technische School Amsterdam dan melanjutkan pendidikannya ke Rijksacademie voor Beeldende Kunsten Amsterdam. Di sini ia juga bekerja sebagai pengawas-penggambar untuk arsitek A. Ingwersen dan P. Verhave dan sebagai pengawas untuk arsitek J. Roodenburgh dan W. Ouendag.
Setelah lulus pendidikan pada tahun 1936, Meyling bergabung dan dipekerjakan oleh perusahaan Ingenieurs Bureau Ingenegeren Vrijburg (IBIV) di Hindia Belanda dan menjadi wakil direkturnya pada tahun 1937.
Di bawah biro ini, Meyling merancang beragam bangunan, di antaranya hanggar bandar udara Andir (1939), Centraal Magazijn GEBEO di Jalan Banten (1940), Pabrik Kertas Padalarang (1940), Rumah Administratur Perkebunan Sedep di Pangalengan (1941), gedung untuk Perhimpunan Ilmu Alam (1954), kompleks Ereveld Pandu (1951). Meyling juga merenovasi kolam renang Centrum (1937) dan Toko Visser & Co (1940).
Meyling sempat merasakan pahitnya masuk kamp internir Jepang di Bandung dan Cimahi. Walaupun berada dalam kamp internir, Meyling tetap berkarya, ia membuat banyak sketsa rumah. Setelah keluar dari kamp internir Jepang, Meyling memutuskan pergi ke Belanda pada tahun 1946 karena alasan kesehatan, namun kembali ke Indonesia setahun kemudian.
Pada tahun 1947 Meyling diangkat menjadi dosen luar biasa di Universitas Teknologi Bandung, dan tetap mengajar di sana sampai tahun 1955. Pada bulan April tahun 1952, Meyling diangkat oleh IBIV sebagai arsitek direktur dengan jangka waktu 5 tahun, namun atas permintaanya sendiri, Meyling tidak ingin kontraknya diperpanjang. Meyling merasa bahwa pemegang saham kurang bersedia melakukan penyesuaian pada perusahaan seiring kondisi perkembangan yang terjadi saat itu.
Setelah kontraknya berakhir pada April 1957, Meyling berangkat pulang ke Belanda. Tidak lama setelah itu, IBIV juga mengalami kejatuhan karena konflik berlarut antara Belanda dengan Indonesia. Pada periode ini Indonesia melakukan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda.
Sejak tahun 1963 hingga 1 Mei 1974 Meyling bekerja di firma arsitektur Zanstra, Gmelig Meyling dan De Clerq Zubli. Arsip karya-karyanya saat ini tersimpan di Institut Arsitektur Belanda.
Source: Het Nieuwe Instituut, Indische Bouwkunst, Architecten en Hun Ouvre in Nederlands-Indië en Indonesië in de Eerste Helft van de 20ste Eeuw (Obbe Norbruis), Bouwen in turbulente tijden. Het werk van Ingenieurs-Bureau Ingenegeren-Vrijburg (IBIV) (1936-1957) (Roosmalen)
评论
创建您自己的音频之旅!
使用此系统的移动导游应用是免费的